Awal dari sebuah rasa manis akan tetap manis jika kita pintar megolah
rasa manis itu agar tetap manis. Cerita itu berawal pada sebuah hubungan
antara cewek manis yang sering disapa Indi dengan cowok yang sering
dipanggil Ihsan. Hubungan mereka yang telah berjalan hampir 9 bulan ini
berawal mulus dan penuh dengan bahagia.
Rasa pahit ini dimulai saat hari-hari sebelum ulang tahun aku diakhir
bulan awal tahun ini. Sebuah perubahan terjadi pada Ihsan. Waktu yang
tak pernah ada untukku membuatku sudah kehabisan kesabaran untuk selalu
ngertiin Leo yang sibuk berkerja,hingga hari liburpun ia tetap bekerja.
Hingga 2 minggu sebelum ulang tahunku,aku mengirim sebuah pesan panjang
kepada Ihsan.
To : (085643xxx890) Ihsan sayang
Aku tak tau knp km berubah. Km lupa dgn semua janji hubungn kita. Aku
rasa ini puncak dari sebuah rsa sabarku. Aku ingin kita udahan aja,jalan
ini mgkn yg terbaik. Maaf utk smua dan maksh untuk hari2 lalu. Aku bukn
berhnti mencintai tpi aku ingin berhnti menyakiti hati.
Dengan rasa berat hati dan meneteskan air mata,aku mengirim pesan itu ke
dia. Namun seperti yang sudah aku duga,tak ada tanggapan dari Ihsan
hingga satu minggu sebelum ulang tahun.
Hari-hariku sangat berat saat ia sedang menghadapi ujian yang sedang
berlangsung di kampusnya aku juga harus menghadapi masalah dengan Ihsan
Saat aku berkeluh kesah dengan sahabat akrabnya yang suka dpanggil
“Sipit” namun ia juga tak memberi respon bahkan saat aku memulai cerita,
“pit,aku sebel deh ama Ihsan,aku dicuekin,sampe aku ngomong putus aja gak direspon,pokonya akau penegen putus dari Ihsan ………….”
Belum selesai aku bercerita sipit langsung jawab dengan pernyataan
juteknya dan muka jelek, “udah ah mb Indi,aku mau pulang,capek
aku”,sambil dia meanarikku untuk pulang. Dengan rasa sedih aku
menganggukkan untuk mengiyakan agar sipit pulang.
Aku berjalan menuju tempat parkir motor sambil memikirkan,kenapa dengan
Sipit. Otakku ini penuh banget,Sipit jadi berubah, Ihsan juga gak kalah
berubah,ditambah ujian yang bakal dihadapi. Dalam hatiku cuma berucap “
ujian hidup dan ujian kampus kok berat banget”. Aku mencoba menghubungi
Pit berulang kali namun jawaban dari operator selalu sama “nomor yang
anda tuju sedang sibuk”. Aku mencoba sms Sipit..
To : (085678901xxx) Sipit
Pit,kok sekarang kmu berubah,saat ini kau butuh kamu pit
Sambil menunggu balasan dari Sipit aku berpikir apa Sipit juga punya
masalah jadinya gak mau dicurhatin. Tak berapa lama ada pesan masuk
dihandphoneku,dalam hati inginnya leo yang sms aku. Tap aku yakin pasti
Sipit yang balas.
Jreng,,dengan terkejut …
Dari : (085643xxx890) Ihsan sayang
Sayang aku lagi sibuk buat beberapa minggu ini.
Setelah baca ini ada rasa lega tersendiri ternyata dia sibuk tapi makan
hati juga kalau gini terus. Lalu tak berapa lama sipit menyusul membalas
sms dariku.
Dari : (085678901xxx) Sipit
Mb Ndi,sorry aku lagi irit pulsa,gak bisa balas smsmu.
Dengan rasa yang udah bercampur dihati sms mereka takku balas,dan
membuang handphoneku dari hadapanku. Jam dinding di kamarku yang udah
nunjukkin pukul 23.00 WIB tapi mata susah banget dipejamin. Udah
beberapa hari ini aku tidur diatas jam 01.00 WIB. Tapi aku berusaha
memejamkan mata namun handphone berdering,sebuah lagu menjadi lagu tanda
panggilan masuk. Aku tak ingin melihat siapa yang menelpon malam
gini,tapi telepon itu tidak berhenti berdering.
Ku coba melirik handphone dan melihat sebuah nama yang taka sing,karena
ternyata yang telepon itu adalah Ihsan. Dengan segera aku menganggat
telepon.
“Assalammualaikum, Ndi”. Sebuah salam yang terdengar dari seberang namun kali ini Ihsan berubah karena memanggilku Indi.
“Walikumsalam,gimana ada apa?” dengan gaya biasa karena tetep aku jaga gengsi. Hehehe..
“kok belum tidur,Ndi”,dengan nada datar dan tanpa dosa.
“belum aja,belum ngantuk. Kamu sendiri kenapa belum tidur juga?”
“Kok panggilnya ‘kamu’ ?”. Ihsan ini paling gak suka kalau dipanggil ‘kamu’ walaupun lagi marahan.
Aku juga Cuma jawab singkat,”kamu ja panggil aku Ndi”.
Malam ini begitu dingin,sekalinya telepon seperti ini. Lama sekali kami terdiam,entah